Nahkodaweb.com - Bulan Rajab merupakan salah satu bulan haram, artinya bulan yang dimuliakan. Dalam Islam, terdapat empat bulan haram, yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Bulan Rajab bernama juga Al-'Asham. Dalam kitabnya Ash-Shihhah, Al-Jauhari berkata, “Orang-orang Jahiliyah menamakan Rajab dengan Syahrullah Al-Asham bahkan ada yang menamakan Al-Ashab karena tercurah kebaikannya
Bulan Rajab sangatlah istimewa dengan keistimewaan itu kita umat Islam dianjurkan untuk memuliakannya. Ada banyak sekali amalan shaleh yang memang bisa kita lakukan selama di bulan ini, sepertihalnya sholat sunnah, puasa sunnah, sedekah dan ibadah lainnya.
Berikut merupakan teks khutbah Jumat yang dimuat dari laman NU Online yang diberi judul ‘KHUTBAH JUMAT: BULAN RAJAB TIBA, TINGKATKAN DOA TINGGALKAN DOSA’. Semoga senantiasa menjadi pengingat diri dan barometer agar semakin semangat dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada-Nya.
Berikut Khutbah Jumat Bulan Rajab
Ketakwaan menjadi sebuah keniscayaan untuk senantiasa ditingkatkan sebagai rambu-rambu mengarungi perjalanan dalam kehidupan. Buah dari ketakwaan adalah terwujudnya sebuah kesadaran untuk senantiasa menjalankan perintah yang telah digariskan dan menjauhi segala larangan dari Allah, Tuhan semesta Alam.
Oleh karenanya, saya selaku khatib berwasiat kepada diri saya pribadi dan umumnya kepada jamaah sekalian untuk terus meningkatkan ketakwaan. Semoga kita termasuk golongan orang yang bertakwa dan akan mendapatkan petunjuk di jalan kebenaran. Semoga kita akan senantiasa diberi jalan dari segala permasalahan dan kesulitan kehidupan. Kita harus yakin akan firman yang sudah Allah tegaskan dalam Al-Qur’an:
Artinya, “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (mulia).”
Bulan Rajab juga termasuk bulan spesial sebagaimana disebutkan dalam Kitab I‘anatut Thalibin yakni menjadi turunan kata dari “tarjib” yang berarti mengagungkan atau memuliakan. Sehingga di zaman dulu, masyarakat Arab memuliakan Rajab di atas bulan-bulan lainnya. Para ulama juga memaknai kata “Rajab” sebagai “Al-Ashabb” yang berarti “mengucur” atau “menetes”. Hal ini karena derasnya tetesan kebaikan dan keberkahan pada bulan Rajab.
Istilah lain bulan Rajab juga disebut sebagai “Rajam” yang bermakna melempar karena musuh dan setan-setan pada bulan ini dikutuk dan dilempari sehingga mereka tidak jadi menyakiti para wali dan orang-orang saleh.
Pada bulan Rajab ini, kita diperintahkan oleh Allah untuk senantiasa banyak beribadah dan juga berdoa. Hal ini karena, ibadah pada bulan Rajab memiliki keistimewaan sendiri dalam bentuk dilipatgandakannya segala pahala dari ibadah yang kita lakukan.
Bukan hanya itu, kita juga harus berhati-hati waspada dengan tidak melakukan dosa pada bulan Rajab, karena Allah juga akan melipatgandakan dosa bagi siapa saja yang berbuat dosa, meninggalkan perintahNya dan malah mengerjakan yang dilarangNya.
Oleh karena itu, Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah Selain melakukan ikhtiar untuk memperbanyak ibadah, kita juga harus banyak berdoa agar kita senantiasa diberi kekuatan dalam menjalankan ibadah yang kita lakukan di bulan Rajab. Doa yang merupakan wujud tawakkal kepada Allah juga diharapkan mampu menjadikan kita terhindar dari kemaksiatan dan dosa. Doa merupakan elemen penting dalam sebuah ikhtiar yang telah dilakukan. Karena kita harus menyadari bahwa ada faktor X yang ada di luar kehendak kita yang bisa mewujudkan ataupun menggagalkan keinginan manusia. Dialah Allah swt yang menjadi penentu kehidupan kita di dunia, sehingga kita harus terus berdoa semoga Allah mengabulkan doa kita. Allah berfirman:
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah Di antara doa yang dianjurkan untuk dipanjatkan di bulan Rajab ini adalah doa agar diberi umur panjang dan penuh keberkahan. Doa ini harus diperbanyak pada bulan Rajab agar kita bisa menjalani bulan Rajab, bertemu dengan bulan Sya’ban, dan khususnya bisa bertemu dengan bulan Ramadhan. Kehadiran bulan Rajab sendiri menjadi tanda bahwa Sya’ban akan segera datang dan Ramadhan akan kita jumpai lagi. Tiga bulan ini seolah menjadi satu kesatuan yang oleh Nabi dirangkum dalam sebuah untaian doa:
Mari perbanyak kesunahan doa ini di berbagai kesempatan seperti sebelum shalat berjamaah di masjid dan mushala ataupun setelah shalat dalam doa-doa kita. Rasulullah telah menyebutkan para pemilik dari tiga bulan yang beruntun ini dalam haditsnya. Ia menyebut bahwa bulan Rajab adalah bulan milik Allah, bulan Sya’ban adalah bulan Nabi Muhammad dan bulan Ramadhan adalah bulan ummat Islam.
Bulan Rajab yang jadi milik Allah swt ini diabadikan dengan sebuah peristiwa agung yakni Isra’ dan Mi’raj yang membawa oleh-oleh bagi umat Islam berupa kewajiban melaksanakan shalat lima waktu. Dengan shalat ini lah, umat Islam semakin menyadari bahwa Allah lah dzat yang paling pantas disembah dan mengukuhkan bahwa tugas manusia dibumi ini adalah untuk beribadah menyembahNya.
Hadirin Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Dengan ibadah sebagai wujud ikhtiar mengharap ridho Allah swt dan doa sebagai wujud tawakkal kepadaNya, kita berharap dosa-dosa kita selama ini diampuni oleh Allah. Sehingga pada bulan Rajab yang mulia ini, mari kita kukuhkan hati untuk tidak berbuat dosa dan mendeklarasikan diri untuk bertaubat kepada Allah. Komitmen taubat ini bisa kita teguhkan dengan komitmen meninggalkan dosa, baik kecil maupun besar serta menyesali dosa-dosa yang telah kita lakukan tersebut. Kita perlu ingat bahwa Allah telah banyak memberi nikmat kepada kita, namun kenapa kita gunakan nikmat tersebut untukbermaksiat kepadaNya? Tentu ini menjadikan kita kufur kepada nikmat tersebut. Naudzubillah min dzalik.
Pada bulan Rajab ini mari kita bertekad kuat dalam hati untuk tidak mengulangi lagi maksiat dan dosa yang kita lakukan sebelum ajal menjemput. Kita tidak pernah tahu kapan kita meninggalkan dunia yang sementara ini. Allah ta’ala berfirman:
Maknanya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai” (QS at-Tahrim: 8)
Hadirin Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Semoga kita diberi keberkahan di bulan Rajab dan di bulan Sya’ban, dan kita diberi kesempatan untuk dapat bertemu kembali dengan bulan Ramadhan. Amin.